Nunas Tirta dan Ngatur Piuning

Om Swastiastu,

Sehubungan dengan kegiatan upacara Melaspas, Ngenteg Linggih dan Piodalan Pura Penataran Luhur Medang Kamulan maka pada tanggal 31 Januari s/d 2 Pebruari 2014 dilaksanakan nunas tirta dan ngaturang piuning. Nunas tirta dilaksanakan untuk di Bali di semua pura Sad Kahyangan termasuk Pura Penegil Dharma dan  Pura Candi Narmada dilakukan oleh Bapak Jero Mangku Komang Budiasa, Bapak AA Ketut Arimbawa dan Semeton dari PT. SBI Denpasar. Untuk nunas tirta di Jawa di kerjakan oleh Bapak Ir. Ketut Sukarta dan Karyawan Bank Sinar Dana yaitu di Bromo, Penanggungan,  Dieng, Semeru  dan Lawu. Sedangkan nunas tirta di Gunung Rinjani Lombok dilaksanakan oleh Ibu Kadek Sumanila. Untuk Matur Piuning ke Pura Margo Wening, Pura Segara Kenjeran dan Pura Agung Jagat Karana.

Bapak Ketut Sukarta dan Ibu yang akan nunas tirta ke Bromo

Bapak Ketut Sukarta dan Ibu yang akan nunas tirta ke Bromo

Ibu Kadek Sumanila yang akan nunas tirta ke Gunung Rinjani

Ibu Kadek Sumanila yang akan nunas tirta ke Gunung Rinjani

Tirta yang sampai di pura selanjutnya diletakkan di tempat yang telah disediakan dan akan ditaruh di Petirtan Tri Utama Suci Pura Penataran Luhur Medang Kamulan.

Penyambutan tirta dari Jawa Tengah

Penyambutan tirta dari Jawa Tengah

Tirta ditaruh ditempat yang disediakan

Tirta ditaruh ditempat yang disediakan

Penyambutan tirta dari Bali

Penyambutan tirta dari Bali

Jro Mangku KOmang Budiasa membawa tirta dari Bali

Jro Mangku KOmang Budiasa membawa tirta dari Bali

Tirta diarak mengelilingi Mandala Utama

Tirta diarak mengelilingi Mandala Utama

Bapak Kadek Sumanila membawa tirta

Bapak Kadek Sumanila membawa tirta

Tirta ditaruh ditempat yang disediakan

Tirta ditaruh ditempat yang disediakan

Gamelan Jawa oleh Pemuda Bongso Kulon menyambut kedatangan tirta

Gamelan Jawa oleh Pemuda Bongso Kulon menyambut kedatangan tirta

Persembahyangan bersama

Persembahyangan bersama

Jro Mangku Drs I Nengah Mariasa MHum memimpin persembahyangan

Jro Mangku Drs I Nengah Mariasa MHum memimpin persembahyangan

Tirta yang datang tidak bersamaan karena tempat yang dituju lain-lain dan berjauhan. Karena itu Umat yang di pura selalu siaga di pura dan menyiapkan segala sesuatunya. Disela-sela persiapan tersebut umat mendapatkan pencerahan dari Ida Pedanda Gede Keniten dari Griya Cumpung – Timpag – TabananIda Pedanda Gede Keniten. Beliau menyampaikan agar kita tidak ragu-ragu lagi mengenai banten yang akan kita gunakan pada upacara ini. Apalagi yang muput adalah Pandita Dukun Tengger dan Bantennya merupakan Banten Tengger. Dan sesungguhnya kalau kita teliti antara Bbanten Bali dan Banten Tengger mempunyai dasar yang sama hanya karena di Bali dihias sedemikian rupa sehingga kelihatan seperti lain. Kita semua juga sebenarnya berasal dari Jawa yang pergi ke Bali untuk mempertahankan Agama supaya tetap bisa ajeg karena kalau kita tetap tinggal di Jawa hal itu akan sulit dilakukan. Disamping itu dengan menggunakan banten Jawa/Tengger maka umat disini akan tidak merasa disisihkan dan bisa ikut berperan membuat banten karena mereka sudah terbiasa mengerjakan dalam kehidupan sehari-hari. Ida Pedanda Gede Keniten sendiri merupakan keturunan Dang Hyang Dwijendra. Beliau juga menyampaikan bahwa sudah saatnya kita bangkit kembali sehingga kejayaan bangsa ini bisa tercapai.

Ida Pedanda Gede Keniten  memberikan pencerahan kepada umat

Ida Pedanda Gede Keniten memberikan pencerahan kepada umat

Semua umat mendengarkan pencerahan dari . Ida Pedanda Gede Keniten dengan seksama. Dan semua setuju bahwa kita di Jawa ini sudah seharusnya mengedepankan adat dan budaya Jawa. Jadi nantinya yang dari Bali akan menuntun dari belakang. Apalagi rencananya ada banyak umat dari pura lain yang akan mengikuti langkah Pura Penataran Luhur Medang Kamulan. Semoga kejayaan kembali bersama kita.

Umat mendengarkan penjelasan Ida Pedanda

Umat mendengarkan penjelasan Ida Pedanda

Umat mendengarkan penjelasan Ida Pedanda

Umat mendengarkan penjelasan Ida Pedanda

Devi

Devi

Om Shanti Shanti Shanti Om.

Titrayatra Sektor Bubutan Surabaya

Om Swastiastu,

Pada Hari Minggu, Umat Hindu dari Sektor Bubutan Surabaya melaksanakan tirtayatra ke Pura Penataran Luhur Medang Kamulan. Umat tirtayatra menggunakan minibus dan mobil kecil sampai di pura sekitar pukul 11.30WIB diketuai oleh Bapak Dewa Gede Mayun.  Juga kita kadatangan semeton yaitu Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Jawa Timur yang baru yaitu Bapak Ida Made Windya. Beliau baru menjabat selama 2 minggu dan sudah mau menengok Pura Penataran Luhur Medang Kamulan.

Umat baru datang

Umat baru datang

Setiba dipura umat langsung menuju ke Mandala Utama untuk melaksanakan persembahyangan bersama.  Suasana hujan mewarnai persembahyangan kali ini.

Persembahyangan di Lingga Yoni

Persembahyangan di Lingga Yoni

Persembayangan di Mandala Utama

Persembayangan di Mandala Utama

Persembayangan di Mandala Utama

Persembayangan di Mandala Utama

Kemudian umat menuju ke Wantilan Jenggolo untuk beristirahat dan mengadakan acara ramah tamah. Pada kesempatan tersebut Ketua Rumah Tangga Pura, Bapak Kadek Sumanila menyampaikan tentang sejarah pura dan rencana kegiatan upacara Melaspas, Ngenteg Linggih dan Piodalan yang akan dilaksanakan pada Purnama Kawulu ini. Juga diberitahukan bahwa yang akan muput upacara adalah Ida Pandita Dukun Hasta Brata dan Ida Pandita Dukun Eko Warnoto dari Tengger, Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa dari Kuta dan Ida Pandita Keniten. Selain itu Bapak Kadek juga mohon doa restu umat agar upacara bisa berjalan lancar dan aman.

Di Wantilan Jenggolo

Di Wantilan Jenggolo

Bapak Kadek Sumanila menyampaikan sambutannya

Bapak Kadek Sumanila menyampaikan sambutannya

Setelah itu sambutan dari ketua Sektor Bubutan Surabaya, Bapak Dewa Gede Mayun. Beliau menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan upacara yang akan berlangsung di Pura Penataran Luhur Medang Kamulan. Beliau juga menyatakan kekagumannya melihat bangunan pura yang begitu megah dan bentuknya yang lain daripada yang lain. Beliau dan segenap umat akan mendukung semua kegiatan yang ada di pura ini.

Bapak Dewa Gede Mayun memberikan sambutan

Bapak Dewa Gede Mayun memberikan sambutan

Kemudian sambutan dari Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Jawa Timur, Bapak Ida Made Windya. Beliau yang baru dua minggu menerima jabatan tersebut setelah sebelumnya menjabat di Nusa Tenggara Barat.  Beliau menyampaikan bahwa akan mendukung semua kegiatan yang dilaksanakan di pura ini. Dan juga semua pura yang ada diseluruh Jawa Timur. Beliau juga akan mendata semua Umat Hindu di seluruh Jawa Timur sehingga bisa melakukan sesuatu yang tepat sesuai keperluannya.  Beliau juga sangat mendukung konsep Jawa yang diterapkan di pura ini dan kalau bisa pura yang lainnya bisa mengikuti.

Pembimas Hindu Kanwil Kemendag Jawa Timur, Bapak Ida Made Windya

Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Jawa Timur, Bapak Ida Made Windya

Pada kesempatan itu Bapak Dewa Gede Mayun selaku wakil dari Umat Sektor Bubutan Surabaya menyerahkan punia yang diterima Ketua Rumah Tangga Pura Bapak Kadek Sumanila.

Ketua Sektor Bubutan Surabaya  menyerahkan punia kepada Ketua RT Pura Bapak Kadek Sumanila

Ketua Sektor Bubutan Surabaya menyerahkan punia kepada Ketua RT Pura Bapak Kadek Sumanila

Setelah itu umat diajak melihat-lihat semua pelinggih termasuk beji yang masih dibangun. Karena sudah sore kemudian umat berpamitan pulang.

Bpk Sai, Bpk.Kadek Sumanila, Bpk. Ida Gede Widyna, Bapak Satiman dan Bpk. Anom

Bpk Sai, Bpk.Kadek Sumanila, Bpk. Ida Made Windya, Bapak Satiman dan Bpk. Anom

Om Shanti Shanti Shanti Om

Larung sesaji dan Penyucian Panji Medang Kamulan Nusantara Sejati

Om Swastiastu,

Pada Kamis Legi, 30 Januari 2014 dilaksanakan Larung Sesaji dan Penyucian Panji Medang Kamulan Nusanatara Sejati di Pantai Ngliyep – Malang Selatan.  Umat berangkat dari pura pukul 04.00 WIB menggunakan kendaraan sebanyak 8 mobil. Pada upacara ini yang muput adalah Pandita Dukun Hasta Brata dan Pandita Dukun Eko Warnoto dari Tengger. Banten yang digunakan juga adalah banten Jawa Tengger. Pada sehari sebelumnya regu aju yang terdiri dari Bapak Sai, Mangku Timbul dan Mangku Jembadi berangkat ke Pantai Ngliyep untuk mengadakan persiapan dan koordinasi dengan masyarakat setempat.

Persiapan Larung Sesaji

Persiapan Larung Sesaji

Persiapan Larung Sesaji

Persiapan Larung Sesaji

Setelah mengadakanperjalanan sekitar 6 jam akhirnya umat sampai di Pantai Ngliyep. Umat kemudian langsung menuju ke Gunung Kombang tempat dilaksanakannya upacara. Gunung Kumbang adalah sebuah pulau kecil terletak sekitar 100 meter dari Pantai Ngliyep.Disana dilaksanakan penyucian Panji pada pukul 12.00WIB dan Upacara Larung Sesaji pada pukul 15.00WIB.

Gunung Kombang

Gunung Kombang

Menuju ke tempat larungan

Menuju ke tempat larungan

Para Pandita dan Pinandita

Para Pandita dan Pinandita

Umat yang Ikut

Umat yang Ikut

Panji Medang Kamulan Nusantara Sejati

Panji Medang Kamulan Nusantara Sejati

Upacara Penyucian Panji

Upacara Penyucian Panji

Panji Medang Kamulan Nusantara Sejati dikibarkan dan disucikan

Panji Medang Kamulan Nusantara Sejati dikibarkan

Panji Medang Kamulan Nusantara Sejati disucikan

Panji Medang Kamulan Nusantara Sejati disucikan

Ibu-Ibu

Ibu-Ibu

Upacara Larung Sesaji

Upacara Larung Sesaji

Sesaji dilarung di Laut Selatan

Sesaji dilarung di Laut Selatan

Bapak Kadek Sumanila menyampaikan sambutan

Bapak Kadek Sumanila menyampaikan sambutan

Bapak I Ketut Sukarta menyampaikan sambutan

Bapak I Ketut Sukarta menyampaikan sambutan

Jro Mangku Ketut Sumertha

Jro Mangku Ketut Sumertha

Pengambilan tirta

Pengambilan tirta

Penyucian Panji

Penyucian Panji

Setelah itu pada pukul 16.30WIB umat melaksanakan selamatan bersama dengan penduduk sekitar  dan juga beberapa anggota marinir di Pantai Ngliyep. Pada acara tersebut umat bersama-sama menikmati hidangan yang telah disediakan.

Selamatan dengan masyarakat sekitar

Selamatan dengan masyarakat sekitar

Bapak Kadek Sumanila berfoto bersama marinir

Bapak Kadek Sumanila berfoto bersama marinir

Pada pukul 18.00 Wib umat kembali ke Pura Penataran Luhur Medang Kamulan.

Om Shanti Shanti Shanti Om

Upacara Nancep Karya

Om Swastiastu,

Pada Hari Selasa Pahing 28 Januari 2014 di Pura Penataran Luhur Medang Kamulan dilaksanakan upacara Nancep Karya. Upacara tersebut adalah rangkaian dari Upacara Melaspas, Ngenteg Linggih dan Piodalan yang akan dilaksanakan di Pura Penataran Luhur Medang Kamulan.

Sebelumnya pada tanggal 24 Januari 2014 malam harinya kita mengadakan rapat persiapan dengan para tokoh tetua yaitu Bapak Prof Sutantra dan Bapak I Nyoman Sudapet.

Rapat Persiapan

Rapat Persiapan

Rapat Persiapan

Rapat Persiapan

Upacara dimulai Pukul 20.00WIB dipimpin oleh Jro Mangku Supardi dan para Pemangku pura. Upacara menggunakan banten Tengger yang merupakan banten resmi di pura ini. Yang menjadi sratinya adalah Ibu Mamung dibantu ibu-ibu pemangku.

 

Upacara berjalan lancar meskipun baru pertama kali melaksanakan upacara menggunkana banten Tengger.

Om Shanti Shanti Shanti Om

Tirtayatra Paguyuban Pemangku Dharma Kriya Shanti

Om Swastiastu,

Pada Hari Minggu 19 Januari 2014 para Pemangku dari seluruh Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Lamongan dan Mojokerto yang tergabung dalam Paguyuban Pemangku Dharma Kriya Shanti melaksanakan tirtayatra di Pura Penataran Luhur Medang Kamulan. Tirtayatra tersebut dilaksanakan juga dalam rangka melaksanakan rapat pertanggungjawaban acara kegiatan para pemangku tersebut.

Umat yang ada di pura mengadakan persiapan-persiapan untuk menyambut tirtayatra para pemangku tersebut. Juga sebagian ada yang melaksanakan kerja bhakti renovasi pura.

Ibu-Ibu memasak

Ibu-Ibu memasak

Menanam kamboja

Menanam kamboja

Jro Mangku Drs. I Nengah Mariasa MHum dan istri

Jro Mangku Drs. I Nengah Mariasa MHum dan istri

Sekitar pukul 10 pagi para pemangku sampai di pura. Setelah beristirahat sebentar seluruh umat menuju ke Mandala Utama untuk sembahyang bersama.

Melihat Beji

Melihat Beji

Jro Mangku Ketut Sedana dan Bpk. Kadek Sumanila

Jro Mangku Ketut Sedana dan Bpk. Kadek Sumanila

Kerja bakti

Kerja bakti

Persembahyangan bersama

Persembahyangan bersama

Setelah itu umat kembali ke Wantilan Jenggolo untuk melaksanakan ramah tamah. Pada kesempatan tersebut Ketua Rumah Tangga Pura Bapak Kadek Sumanila menyampaikan tentang adanya kegiatan upacara Melaspas, Ngenteg Linggih dan Piodalan di Pura Penataran Luhur Medang Kamulan yang akan dilaksanakan pada tanggal 13 s/d 15 Pebruari 2014. Juga dimohon doa restu dan bantuan ngayah pada acara tersebut. Selanjutnya sambutan dari Ketua Paguyuban Pemangku Dharma Kriya Shanti Jro Mangku Ketut Sumertha. Beliau menyampaikan dukungan penuh dari seluruh pemangku. Bahkan beliau akan siap membantu ngayah sebelum samapi sesudah upacara tersebut.  Beliau juga sangat setuju upacara tersebut menggunakan banten tengger karena merupakan upaya untuk mengembangkan local genius jawa.

Acara ramah tamah

Acara ramah tamah

Bpk. Arif dan teman-temannya

Bpk. Arif dan teman-temannya

Bapak Kadek Sumanila memberikan sambutan

Bapak Kadek Sumanila memberikan sambutan

Acara kemudian dilanjutkan dengan rapat Paguyuban Pemangku Dharma Kriya Shanti dipimpin oleh Jro Mangku Ketut Sumertha.

Rapat Paguyuban Pemangku

Rapat Paguyuban Pemangku

Setelah acara selesai para pemangku kemudian berpamitan.

Om Shanti Shanti Shanti Om