Tirtayatra Banjar Hindu Kota Sidoarjo

Om Swastiastu,

Minggu Kliwon, 08 September 2013 Umat Banjar Hindu Kota Sidoarjo melaksanakan tirtayatra ke Pura Penataran Luhur Medang Kamulan. Umat yang berjumlah sekitar 50 orang tiba di pura sekitar pukul 11.00 WIB dipipin oleh ketua Banjar yaitu Bapak Made Subakti. Bapak Made Subakti bukanlah orang asing bagi umat Mondoluku karena Beliau juga merupakan pengurus Rumah Tangga Pura Penataran Luhur Medang Kamulan. Sehingga kita seperti mengadakan pertemuan biasa saja.  Demikian juga banyak umat Hindu Sidoarjo yang sudah pernah bahkan sering bersembahyang ke Pura Medang Kamulan.

Setiba di pura,  mereka disambut para Umat Hindu Desa Mondoluku dan Para Pengurus Rumah Tangga Pura. Bapak Kadek Sumanila selaku ketua RT Pura tidak bisa hadir dan diwakilkan kepada Wakil Ketua yaitu Bapak I Gusti Putu Raka Arthama. Hadir juga Bapak Nanang Sutrisno dari Bali bersama Bapak Arif dari Klaten yang mekemit pada malam sebelumnya. Bapak Nanang Sutrisno merupakan seorang pendarma wacana yang juga pegawa negeri di Kota Denpasar. Beliau berasal dari Banyuwangi. Sedangkan Bapak Arif merupakan seorang dalang, Beliau juga aktif menyelamatkan Pura atau candi yang rawan di prelina.

Banjar Hindu Kota Sidoarjo

Banjar Hindu Kota Sidoarjo

Banjar Hindu Kota Sidoarjo

Banjar Hindu Kota Sidoarjo

Bapak IGP Raka dan Bapak Made Subakti

Bapak IGP Raka dan Bapak Made Subakti

Bapak Nanang Sutrisno (Baju Batik)dan Bapak Arif (Menggunakan blangkon)

Bapak Nanang Sutrisno (Baju Batik)dan Bapak Arif (Menggunakan blangkon)

Setelah beristirahat sebentar, umat kemudian bersembahyang di Mandala Utama.

Persembahyangan bersama

Persembahyangan bersama

Persembahyangan bersama

Persembahyangan bersama

Setelah persembahyangan umat kembali ke Wantilan. Di Wantilan umat kemudian mendengarkan Dharma Wacana yang disampaikan oleh Bapak Nanang Sutrisno. Beliau menyampaikan tentang keadaan Umat Hindu pada umumnya yang sudah mulai berani menampakkan dirinya. Terbukti Umat Hindu sudah tidak takut atau malu lagi mengaku dirinya sebagai Umat Hindu. Beliau juga sangat kagum karena di Pura Medang Kamulan, budaya Jawa sudah diterapkan didalam kegiatan keagamaan di Pura Medang Kamulan, seperti Model Pelinggih dan juga Bantennya. Jadi ini membuktikan bahwa Agama Hindu bisa berjalan sesuai Adat Budaya setempat.

Bapak Nanang Sutrisno menyampaikan dharma wacana

Bapak Nanang Sutrisno menyampaikan dharma wacana

Selanjutnya sambutan dari Bapak I Gusti Putu Raka Arthama selaku wakil dari Pura Penataran Luhur Medang Kamulan. Beliau menyampaikan tentang sejarah pura dan juga kegiatan renovasi pura.  Pura yang awalnya luasnya hanya 612m2 sekarang telah berkembang mejadi 2 hektar lebih. Demikian juga sekarang kita bisa merenovasi pura menjadi lebih luas dan bagus. Juga pura ini merupakan satu-satunya pura di Gresik yang bisa dikembangkan.

Bapak I Gusti Putu Raka Arthama

Bapak I Gusti Putu Raka Arthama

Selanjutnya sambutan dari Ketua Banjar Hindu Kota Sidoarjo Bapak I Made Subakti. Beliau menyampaikan bahwa Pura Penataran Luhur Medang Kamulan sengaja dipilih sebagai tempat tirtayatra agar para umat Hindu Sidoarja lebih mengenal lagi Pura ini selain pura-pura yang biasa mereka kunjungi.  Disamping itu karena Umat Hindu Kota Sidoarjo banyak yang pernah kesini sebelum pura direnovasi sehingga banyak yang ingin tahu bagaiamana pura setelah direnovasi. Disamping untuk tirtayatra, tujuan mereka kesini juga untuk mengadakan arisan.

Selanjutnya Bapak I Made Subakti mewakili Umat Banjar Hindu Sidoarjo memberikan punia yang diterima oleh Bapak I Gusti Putu Raka Arthama mewakili Pura Medang Kamulan. Kemudian acara dilanjutkan dengan makan siang.

Penyerahan Punia

Penyerahan Punia

Makan Siang

Makan Siang

Foto Bersama

Foto Bersama

Pukul 16.00WIB Umat Banjar Hindu Kota Sidoarjo pamit kembali pulang.

Om Shanti Shanti Shanti Om

Tinggalkan komentar