Tirtayatra Paguyuban Pemangku Besi Mejajar Kubutambahan

Om Swastiastu,
Pada Minggu, 15 Juni 2014 Umat Semeton dari Paguyuban Pemangku “Besi Mejajar” Desa Kubutambahan Buleleng Bali di pimpin Jro Wayah Ratmada melaksanakan tirtayatra di Pura Penataran Luhur Medang Kamulan. Rombongan berjumlah sekitar 200 umat menggunakan 4 buah bus sampai dipura pada pukul 21.00WIB.
Untuk menyambut kedatangan para semeton, umat dan pengurus mulai pagi sudah berdatangan mempersiapkan segala sesuatunya agar kegiatan berjalan lancar. Disamping itu juga kita kedatangan umat sekeluarga dari Desa Sawan dipimpin Pak Putu Suriyanta yang bersembahyang di pura. Juga kita kedatangan Pembimas Hindu Jawa Timur, Bapak Ida Made Windya.

Semeton Desa Sawan bersembahyang di Mnadala Utama

Semeton Desa Sawan bersembahyang di Mandala Utama

Melukat di Beji

Melukat di Beji

Bunda juga ikut melukat

Bunda juga ikut melukat

Bapak Made Suartana sedang membuat bumbu

Bapak Made Suartana sedang membuat bumbu

Bapak Ida Made Windya (tengah) sedang berbincang dengan Bapak Jro Kadek dan Pak Anom

Bapak Ida Made Windya (tengah) sedang berbincang dengan Bapak Jro Kadek dan Pak Anom

Bapak Made Windya ikut membuat lawar bersama Bapak Komang Adi dan Bapak Made Kelapa

Bapak Made Windya ikut membuat lawar bersama Bapak Komang Adi dan Bapak Made Kelapa

Untuk menyambut semeton tersebut maka para Paguyuban Pemangku Dharma Kriya Shanti juga datang ke pura. Mereka tiba pada pukul 19.30WIB.

Anak-anak Medang Kamulan sedang bersembahyang

Anak-anak Medang Kamulan sedang bersembahyang

Ketua Paguyuban Pinandita Dharma Kriya Shanti, Jro Mangku Ketut Sumertha (tengah)

Ketua Paguyuban Pinandita Dharma Kriya Shanti, Jro Mangku Ketut Sumertha (tengah)

Pukul 21.00WIB rombongan pemangku dari Kubutambahan sampai di Pura Penataran Luhur Medang Kamulan. Mereka langsung menuju ke Wantilan Jenggolo untuk beristirahat dan melaksanakan acara pertemuan dengan para semeton dari pura. Pada kesempatan tersebut Ketua Rumah Tangga Pura Bapak Jro Sepuh Kadek Sumanila menjelaskan tentang sejarah pura, baik mulai pembangunan sampai upacara ngenteg linggih, juga disampaikan tantangan dan kesulitan yang dihadapi umat dan para pengurus di pura ini. Kemudian sambutan dari Bapak Ida Made Windya yang menyampaikan bahwa kehidupan Umat Hindu di Jawa Timur itu banyak tantangannya baik dari dalam maupun dari luar. Oleh karena itu Beliau sudah membuat program untuk memberdayakan Umat Hindu di Jawa Timur sehingga kesejahteraan meningkat dan juga ada rasa bangga menjadi Umat Hindu. Demikian juga konsep jawa di Pura Penataran Luhur Medang Kamulan ini akan diterapkan diseluruh Jatim.

Semeton dari Paguyuban Pemangku “Besi Mejajar” Desa Kubutambahan Buleleng Bali

Semeton dari Paguyuban Pemangku “Besi Mejajar” Desa Kubutambahan Buleleng Bali

Ketua Rumah Tangga Pura Jro Kadek Sumanila menyampaikan tentang sejarah pura

Ketua Rumah Tangga Pura Jro Kadek Sumanila menyampaikan tentang sejarah pura

Pembimas Hindu Jatim Bapak Ida Made Windya menjelaskan tentang Umat di Jatim

Pembimas Hindu Jatim Bapak Ida Made Windya menjelaskan tentang Umat di Jatim

Kemudian para semeton dan umat menikmati makan malam.

Menikmati makan malam

Menikmati makan malam

Ibu-Ibu Medang Kamulan sedang menikmati makan malam

Ibu-Ibu Medang Kamulan sedang menikmati makan malam

Setelah itu dilanjutkan dengan persembahyangan di Mandala Utama dan dilanjutkan dengan melukat di Beji.
Setelah itu umat beristirahat dan paginya sembahyang bersama. Setelah itu para semeton pamit kembali ke Bali.

Persembahyangan bersama

Persembahyangan bersama

Melukat di Beji

Melukat di Beji

Jro Kadek kerauhan

Jro Kadek kerauhan

Sembahyang pagi di Mandala Utama

Sembahyang pagi di Mandala Utama

Menikmati Sarapan

Menikmati Sarapan

Om Shanti Shanti Shanti Om.

Tinggalkan komentar